E-Book Teknik Penilaian Risiko (Risk Assessment Techniques - RAT) merupakan sebuah seri e-book yang dibuat khusus untuk para profesional dan praktisi bidang Manajemen Risiko. Terdapat 31 seri e-book Teknik Penilaian Risiko yang dapat digunakan sebagai referensi dalam melakukan penilaian risiko: identifikasi, analisis, dan evaluasi risiko. Pembelajaran melalui e-book ini juga dapat memelihara dan mengembangkan pemahaman Anda terhadap praktik manajemen risiko yang sejalan dengan PSB (Program Sertifikasi Berkelanjutan) LSP LPK MKS.
Seri e-book ini ditulis dan dikembangkan oleh beberapa praktisi bidang manajemen risiko, antara lain:
Brainstorming merupakan salah satu teknik yang mendorong sekelompok orang (minimal 2 orang) untuk melakukan percakapan yang mengalir bebas dalam rangka mengidentifikasi potensi risiko, bahaya, dan kegagalan yang terkait dengan kriteria untuk pengambilan keputusan dan/atau opsi untuk perlakuan risiko. Dalam kondisi tertentu, teknik ini juga memerlukan fasilitator untuk memandu jalannya curah pendapat agar prosesnya menjadi lebih terarah dan tidak terdapat dominasi suatu pihak.
Beberapa teknik yang cukup sederhana dan dapat dengan mudah Anda gunakan adalah Brainstorming, Delphi, Focus Group Discussion, dan Nominal Group Technique. Di antara keempat teknik tersebut, terdapat satu teknik yang paling terstruktur serta dapat digunakan sekaligus pada proses identifikasi, analisis, dan evaluasi risiko. Teknik tersebut adalah Nominal Group Technique atau NGT – yaitu suatu proses diskusi kelompok yang melibatkan identifikasi masalah, pembuatan solusi, dan pengambilan keputusan
Kegagalan pada proses perlu dicegah dengan cara menerapkan suatu metode atau teknik yang sudah teruji penggunaannya dalam meningkatkan daya operasi proses termasuk seluruh komponen yang ada di dalamnya seperti manusia, teknologi, mesin dan lain sebagainya. Teknik yang dapat digunakan adalah Analisis Modus Kegagalan dan Dampak (Failure Modes and Effects Analysis - FMEA) dan Analisis Modus Kegagalan, Dampak dan Kekritisan (Failure Modes, Effects and Criticality Analysis – FMECA)
Keseluruhan seri buku saku ditulis berdasarkan dokumen ISO 31010 yang merupakan standar internasional ‘risk assesment techniques’ yang terdiri dari 31 teknik asesmen risiko mulai dari identifikasi risiko, analisis risiko, dan evaluasi risiko. Setiap teknik memiliki karakteristik masing-masing, sehingga setiap teknik ada yang hanya dapat digunakan untuk identifikasi risiko, atau analisis risiko saja, atau evaluasi risiko saja. Namun, ada juga teknik yang memiliki lebih dari satu karakteristik. ISO 31010 merupakan dokumen pendukung dari dokumen induk ISO 31000 Standar Internasional Manajemen Risiko
Bagaimana caranya mempersiapkan dan menerapkan pengendalian yang sesuai dan efektif? Caranya adalah mencari tahu sumber risikonya (penyebab) dan dampak yang akan ditimbulkan jika risiko tersebut terjadi (konsekuensi). Salah satu teknik penilaian risiko yang dapat membantu organisasi dalam menyelesaikan masalah ini adalah Analisis Sebab dan Konsekuensi (Cause and Consequence Analysis – CCA)
Menangkap fenomena tersebut dan tuntutan dalam pengelolaan risiko bahwa kita harus mampu memberikan gambaran yang paling mendekati kondisi nyata, maka ketika kita melakukan analisis dan evaluasi risiko perlu menggunakan suatu teknik yang dapat membuat pola hasil peristiwa acak yang menjadi sumber risiko. Teknik yang dapat kita gunakan adalah Simulasi Monte Carlo - Monte Carlo Simulation (MCS). Teknik MCS adalah teknik simulasi kuantitatif yang digunakan untuk menilai risiko dengan cara menghitung probabilitas hasil akhir akibat ketidakpastian dengan melibatkan variabel acak (random variable) berdasarkan karakteristik distribusi input/data yang dianalisis. Teknik MCS sangat tepat untuk diterapkan (strong applicable) dalam proses evaluasi risiko dan dapat diterapkan dalam proses analisis risiko.
Pada umumnya, teknik Analisis Pohon Kesalahan atau FTA digunakan pada bidang keahlian teknik mesin, khususnya pada industri-industri di mana kegagalan teknis memiliki dampak yang sangat besar seperti industri energi nuklir dan penerbangan. Namun, teknik ini juga dapat digunakan dalam praktik manajemen risiko. Dalam praktik manajemen risiko, FTA adalah teknik untuk mengidentifikasi dan menganalisis faktor yang dapat berkon tribusi pada kejadian yang tidak diinginkan (disebut “kejadian puncak” / “peristiwa risiko utama”).
Manusia memang sering melakukan kesalahan, namun kesalahan tersebut masih dapat dicegah. Analisis Keandalan Manusia atau HRA (Human Reliability Analysis) merupakan salah satu metode untuk mengidentifikasi potensi peristiwa kegagalan yang disebabkan oleh manusia dengan memperkirakan probabilitas peristiwa-peristiwa tersebut. Input atau masukan dari metode ini dapat berupa data historis ataupun penilaian para ahli
Dalam proses pengambilan keputusan, para pembuat keputusan dihadapkan pada beberapa situasi yang membutuhkan alternatif pilihan strategi atau keputusan agar dapat mencapai sasarannya. Alternatif keputusan dibutuhkan sebagai pembanding seluruh keputusan yang mungkin diambil, yaitu keputusan yang paling mampu meningkatkan keberhasilan suatu strategi, memperbesar nilai (value) yang didapatkan atau mengurangi efek negatif yang diterima sebagai konsekuensi dari suatu peristiwa. Oleh karena itu dibutuhkan pendekatan yang komprehensif, bagaimana seorang pembuat keputusan menentukan keputusan mana yang memiliki kemungkinan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan alternatif keputusan lainnya. Teknik analisis keputusan multi kriteria atau MCDA (Multi Criteria Decision Analysis) merupakan salah satu pendekatan yang mampu memilah mana keputusan yang lebih baik atau sesuai dengan kondisi yang ada.
Bow Tie Analysis atau BTA adalah sebuah Teknik yang merujuk pada suatu diagram berbentuk dasi kupu-kupu yang menggambarkan atau memvisualisasikan peristiwa risiko yang anda hadapi, secara sederhana. Visualisasi diagram dasi kupu-kupu, sisi kiri mengambarkan manajemen risiko yang bersifat proaktif, sedangkan sisi kanan menggambarkan manajemen risiko yang bersifat protektif.
Event Tree Analysis atau ETA merupakan suatu analisis untuk merepresentasikan urutan kejadian yang saling ekslusif dari suatu peristiwa risiko awal (initial event) sesuai alur berfungsi atau tidak berfungsinya sebuah sistem yang dirancang untuk menangani peristiwa tersebut. Tujuan teknik ETA adalah untuk menentukan apakah peristiwa tersebut dapat dikendalikan oleh sistem dan prosedur keselamatan yang telah didesain dan diterapkan dalam sistem, atau akankah peristiwa tersebut berkembang menjadi suatu kecelakaan serius
Dalam kegiatan industri, bahaya harus dikendalikan secara efektif supaya tidak merugikan banyak pihak, terutama penggunanya. Pengendalian bahaya sangat krusial untuk diterapkan di setiap proses pengolahan produk dan dapat dilakukan dengan cara mengadopsi suatu teknik yang aplikatif di setiap tahap produksi. Salah satu teknik yang dapat digunakan adalah Teknik Analisis Potensi Bahaya dan Titik Kendali Kritis atau Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP).
Apa yang seharusnya kita lakukan ketika menghadapi suatu risiko? Apa lagi jika bukan mencari tahu penyebab dan akibatnya. Mengetahui keduanya dapat membantu kita untuk menerapkan kendali yang tepat untuk menangani secara langsung penyebab dan akibat yang dapat dihasilkan apabila risiko tersebut terjadi. Walaupun risiko masih bersifat potensial, tidak ada salahnya untuk mempersiapkan kendali-kendali untuk menghadapi risiko tersebut sebelum terjadi, seperti kata pepatah “sedia payung sebelum hujan”
Pada praktiknya, proses pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa alat bantu seperti Teknik Pohon Keputusan (Decision Tree – DT). Teknik DT dapat memvisualisasikan banyak alternatif keputusan, berikut dengan tingkat kemungkinan dan konsekuensinya. Teknik ini biasanya digunakan pada manajemen risiko proyek untuk menghitung nilai kemungkinan dan dampak dari setiap keputusan yang akan diambil, sehingga dapat membantu penggunanya untuk memilih keputusan terbaik di antara keputusan lainnya
Tidak sedikit organisasi yang salah dalam menangani peristiwa risiko karena kesalahan dalam menerapkan penanganannya. Untuk menangani hal tersebut, terdapat teknik atau alat bantu yang cukup populer digunakan, yaitu Analisis Akar. Penyebab (Root Cause Analysis - RCA). RCA berfungsi untuk menjawab pertanyaan mengapa suatu peristiwa risiko dapat terjadi. Sesuai dengan namanya, RCA berfokus pada proses identifikasi sumber risiko atau masalah.
Kerusakan lingkungan bukanlah merupakan isu baru dalam dunia industri tetapi sudah menjadi agenda penting sejak lama sampai saat ini. Nyatanya, saat ini kepedulian terhadap lingkungan sudah semakin baik. Hal ini ditandai dengan banyaknya program nasional maupun internasional yang mendukung gerakan peduli terhadap lingkungan, lebih tepatnya adalah Bumi yang kita tinggali. Program-program yang sudah ada memang belum bisa dikatakan sangat efektif untuk mengendalikan dan memperbaiki kerusakan lingkungan yang terjadi. Namun, hal ini merupakan langkah awal penanganan yang baik untuk dilakukan oleh berbagai pihak, khususnya para pelaku bisnis organisasi.
Analisis skenario memungkinkan organisasi memprediksi peristiwa yang dapat terjadi di masa depan, dengan mempertimbangkan berbagai alternatif hasil yang dapat terjadi. Anda dapat menggunakan analisis skenario untuk mengidentifikasi tren bisnis, peristiwa risiko, perubahan teknologi, peraturan pemerintah, preferensi konsumen, dan sebagainya. Secara umum, analisis ini terdiri dari proses prediksi beberapa skenario untuk membuat persiapan dalam menghadapi segala kemungkinan yang terjadi di masa depan
Adakah cara untuk mengidentifikasi risiko secara komprehensif dalam suatu aktivitas atau kegiatan usaha? Untuk menjawab hal tersebut, merujuk pada sifat risiko yang potensial, Anda tidak dapat memastikan bahwa seluruh risiko dapat teridentifikasi secara lengkap. Namun untuk mengoptimalkan proses identifikasi, Anda dapat melakukan cek silang (crosscheck) terkait risiko yang berhasil ditemukan dengan mengacu pada data historis, hasil benchmark, dan lain-lain. Salah satu teknik identifikasi risiko yang berfungsi untuk membantu proses pengecekan silang adalah Risk Checklist atau Daftar Periksa Risiko. Teknik ini digunakan pada tahap akhir proses identifikasi risiko untuk meminimalisir jumlah risiko yang terabaikan dari suatu proyek atau kegiatan bisnis yang hendak dijalankan.
Setiap opsi perlakuan risiko memiliki tujuannya masing-masing, pemilihan opsi perlakuan yang tepat dapat membantu organisasi meningkatkan efisiensi biaya dalam pengelolaan risiko. Analisis biaya/manfaat atau CBA merupakan salah satu teknik penilaian risiko yang membantu penggunanya untuk memilih atau memutuskan opsi perlakuan mana yang perlu diambil untuk suatu risiko.
Keberlangsungan organisasi menjadi hal yang tidak dapat diabaikan. Hal ini mendorong setiap organisasi untuk dapat melaksanakan serangkaian proses yang dapat menjamin organisasi / bisnis tetap berjalan normal ketika suatu peristiwa risiko yang berdampak besar (bencana) terjadi. Rangkaian proses tersebut sering dikenal sebagai Business Contuinity Management (BCM). Dalam penerapan BCM, organisasi setidaknya perlu membuat BCP (Business Continuity Plan) atau Rencana Keberlangsungan Bisnis. BCP merupakan proses yang melibatkan pembuatan sistem pencegahan dan pemulihan aktivitas organisasi / bisnis dari suatu peristiwa risiko. Di samping itu, untuk membantu pembuatan BCP dan BCM, langkah pertama yang organisasi dapat lakukan adalah membuat BIA (Business Impact Analysis) atau Analisis Dampak Bisnis.